JENIS JENIS PENYAKIT PADA TERNAK UDANG
Beberapa penyakit yang sering menyerang udang budidaya adalah :
1. Bintik putih pada udang windu.
Penyakit ternak udang ini penyebabnya adalah infeksi virus SEMBV (Systemic Ectodermal Mesodermal Baculo Virus).
Serangannya sangat cepat, dalam beberapa jam saja seluruh populasi udang dalam satu kolam dapat mati.
Gejalanya : jika udang masih hidup, berenang tidak teratur di permukaan dan jika menabrak tanggul langsung mati, adanya bintik putih di cangkang (carapace), sangat peka terhadap perubahan lingkungan.
Virus dapat berkembang biak cepat pada lingkungan tambak yang jelek dan kemudian menyebar lewat inang, yaitu kepiting dan udang liar, terutama udang putih.
Belum ada obat untuk penyakit ini.
Cara mengatasinya : Dengan di usahakan agar tidak ada kepiting dan udang udang liar masuk ke dalam kolam budidaya.
2. Penyakit Myonecrosis atau yang lebih dikenal dengan penyakit MIO pada udang Vanamei.
Ciri khas dari udang yang terkena penyakit ini adalah adanya kematian di sebagian / beberapa segmen tubuh udang yang baru terkena MIO, akan terlihat ada bagian tubuh udang yang dagingnya berubah warna menjadi putih kemudian lama kelamaan akan membesar dan menyebar ke segmen di sampingnya yang lama kelamaan akan berubah warna menjadi merah.
Akibat dari penyakit ini adalah adanya kematian udang secara kontinyu. Kematian akan meningkat biasanya pada saat bulan purnama atau bulan mati. Penyakit ini biasanya muncul pada musim panas pada tambak yang mempunyai kualitas air kurang stabil dan terjadi fluktuasi suhu dan pH yang terlalu tinggi, yaitu tambak dengan kepadatan plankton tinggi dan sukar dikendalikan. Selain itu juga sering muncul pada tambak dengan kandungan bahan organik tinggi.
3. Penyakit kotoran putih (White Faces Desease).
Penyakit ini bisa menyerang baik pada udang windu maupun pada udang vanamei. Ciri yang khas dari penyakit ini adalah munculnya kotoran putih yang mengambang di tambak. Penyebab munculnya penyakit ini adalah penurunan kualitas air akibat akumulasi bahan organik di tambak.
Gejala penyakit ini di mulai dari penurunan nafsu makan, biasanya muncul pada usia di atas 60 hari. Walaupun tidak mematikan secara langsung, namun bisa sangat merugikan karena udang menjadi keropos, daging tidak maksimal dan angka konversi pakan tinggi.
RANGKUMAN :
Penyakit penyakit yang diuraikan di atas walaupun penyebab langsungnya adalah infeksi agen pembawa penyakit, namun pemicunya adalah penurunan kualitas air. Oleh karena itu pemberian TON NASA secara rutin ke air tambak dengan dosis 1-2 kg per hektar tiap 15 hari sekali mutlak harus dilakukan. Akan lebih baik lagi juga di sertai dengan pemberian PROBIOTIK TANGGUH dosis 1/2 liter per ha yang akan berperan menguraikan bahan organik menjadi bahan tidak beracun. Selain itu kapur dolomit juga Zeloit juga harus diberikan pada saat tertentu yang memerlukan, misalnya setelah air baru, setelah hujan, pada saat udang mengambang dan lain lain.
0 Response to "CARA MENGENDALIKAN PENYAKIT TERNAK UDANG"
Posting Komentar
komentarlah yang beretika...!