PUSAT PELAYANAN ORDER PRODUK VITAMIN TERNAK VITERNA. HUBUNGI CALL CENTRE STOCKIST PT NATURAL NUSANTARA TLPN WA: 085 222 373 224

TEHNIK BUDIDAYA IKAN PATIN

TEHNIK BUDIDAYA IKAN PATIN

Patin adalah jenis ikan masuk kelompok ikan berkumis, (Siluriformes) yang termasuk dalam (Genus Pangasius), (Famili Pangasiidae) nama patin juga di sematkan pada salah satu anggotanya. Ada dua jenis ikan patin yang amat dikenal saat ini yaitu patin biasa dan patin siam, banyak juga yang menyebutnya jambal siam.


Jenis ikan di perairan air tawar memang lumayan banyak jumlahnya. Saat ini masyarakat kita ada yang memmiliki hoby sekaligus menjadi bagian dari usaha mereka, dan dijadikannya sebagai sandaran hidup mencari nafkah. Sekarang ikan patin menjadi ikan yang sangat terkenal diseluruh Indonesia, dari kota hingga pelosok desa. Menu masakan patin juga sudah membudaya pada warung-warung makan.

Persyaratan Budidaya Ikan Patin

Budidaya ikan patin memerlukan bebrapa persyaratan dan kondisi lingkungan yang optimal bagi pertumbuhan dan perkembangan antara lain sebagai berikut :

  1. Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan dan budi daya ikan patin adalah jenis tanah liat/lempung, tidak berporos. Jenis tanah tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematang/dinding kolam.
  2. Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5% untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi.
  3. Apabila pembesaran patin dilakukan dengan jalapung yang dipasang disungai maka lokasi yang tepat yaitu sungai yang berarus lambat.
  4. Kualitas air untuk pemeliharaan ikan patin harus bersih, tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, dan minyak/limbah pabrik. Kualitas air harus diperharkan, untuk menghindari timbulnya jamur, maka perlu ditambahkan larutan penghambat pertumbuhan jamur (Emolin atau Blitzich dengan dosis 0,05 cc/liter).
  5. Suhu air yang baik pada saat penetasan telur menjadi larva di akuarium adalah antara 26-28 derajat C. Pada daerah-daerah yang suhu airnya relatif rendah diperlukan heater (pemanas) untuk mencapai suhu optimal yang relatif stabil.
  6. PH air berkisar antara 6,5-7
Tehnik Pemeliharaan Ikan Patin

Pemeliharaan ditujukan untuk pemenuhan ikan patin konsumsi. Ikan patin dikonsumsi dalam berbagai ukuran, antara lain 200 gram sampai 1 kg. Masa panen menyesuaikan dengan permintaan pasar. Ada sebagian yang lebih senang permintaan pasar. Ada sebagian yang lebih senang ukuran kecil sekitar 200 gram ada yang lebih dari itu. Pada usia 6 bulan ikan patin sudah mencapai bobot 600-700 gram.

Ikan patin akan tumbuh lebih baik di kolam lumpur dengan aliran air yang mengalir cukup baik, meski demikian bisa juga dipelihara pada kolam semen yang tidak mengalir, tetapi perlu diperhatikan kualitas air agar tetap dalam kondisi yang baik. Langkah-langkah pemeliharaan ikan patin sebagai berikut :

1. Pemupukan

Pada kolam lumpur idealnya perlu dilakukan pemupukan sebelum ikan patin ditebarkan. Pemupukan kolam bertujuan untuk meningkatkan makanan alami dan produktivitas kolam, yaitu dengan cara merangsang pertumbuhan makanan alami sebanyak-banyaknya. Pupuk yang biasa digunakan adalah pupuk kandang atau pupuk hijau dengan dosis 50-700 gram/m 2.

2. Pemberian Pakan

Faktor yang cukup menentukan dalam budidaya ikan patin adalah faktor pemberian makanan. Faktor makanan yang berpengaruh terhadap keberhasilan budi daya ikan patin adalah dari aspek kandungan gizinya. jumlah dan frekuensi pemberian makanan. Pemberian makan dilakukan 2 kali sehari (pagi dan sore). Jumlah makanan yang diberikan per hari sebanyak 3-5% dari jumlah berat badan ikan peliharaan. Jumlah makanan selalu berbuah setiap bulan, sesuai dengan kenaikan berat badan ikan. Hal ini dapat diketahui dengan cara menimbangnya 5-10 ekor ikan contoh yang diambil dari ikan yang dipelihara (sampel). Pakan yang diberikan adalah pelet dan bisa ditambahkan makanan alami lainnya seperti karang, keong emas, bekicot, ikan sisa, sisa dapur dan lain-lain. Makanan alami yang diperoleh dari lingkungan selain mengandung protein tinggi juga menghemat biaya pemeliharaan.

3. Penanganan Hama dan Penyakit

Salah satu kendala dan masalah budi daya ikan patin adalah hama dan penyakit. Pada pembesaran ikan patin di jaring terapung dan kolam hama yang mungkin menyerang antara lain lingsang, kura-kura, biawak, ular liar, dan burung. Cegah akses masuk hama tersebut ke kolam atau dengan memasang lampu penerangan di sekitar kolam. Hama tersebut biasanya enggan masuk jika ada sinar lampu. Penyakit ikan patin ada yang disebabkan infeksi dan non-infeksi. Penyakit non-infeksi adalah penyakit yang timbul akibatnya gangguan faktor yang bukan patogen. Penyakit non-infeksi ini tidak menular. Sedangkan penyakit akibat infeksi biasanya timbul karena gangguan organisme patogen.

4. Pemanenan Ikan Patin

Pemanenan adalah saat yang ditunggu pada budi daya ikan patin. Meski terlihat sederhana pemanenan juga perlu memperhatikan beberapa aspek agar ikan tidak mengalami kerusakan, kematian, cacat saat dipanen. Sayang jika budidaya ikan patin sudah berhasil dengan baik, harus gagal hanya karena cara panen yang salah. Penangkapan ikan dengan menggunakan jala apung akan mengakibatkan ikan mengalami luka-luka. Sebaiknya penangkapan ikan dimulai dibagian hilir kemudian bergerak kebagian hulu. Jadi bila ikan didorong dengan kere maka ikan patin akan terpojok pada bagian hulu. Pemanenan seperti ini menguntungkan karena ikan tetep mendapakan air yang segar sehingga kematian ikan dapat dihindari. Pemasaran ikan patin dalam bentuk segar dan hidup lebih diminati oleh konsumen, karena itu diusahakan menjual dalam bentuk ini.  Harga ikan patin per kilogram kurang lebih Rp.15.000

Agar ikan patin tumbuh dengan maksimal berikan vitamin sebagai berikut :

VITERNA PLUS 


Viterna Plus merupakan suplemen pakan ternak yang diolah dari berbagai macam bahan alami (hewan dan tumbuhan), memberikan zat-zat yang sangat diperlukan ternak.

TON 


TON Spesial tambak merupakan produk organik murni, sehingga sangat mendukung konsep agenda 21, yaitu kembali ke alam (Back to the Nature). Ton spesial tambak dibuat dari bahan-bahan alami yang hanya ada di Indonesia. Ketersediannya sangat melimpah, sehingga tidak akan habis sampai anak cucu kita.

POC NASA 


POC NASA berfungsi multiguna yaitu selain terutama dipergunakan untuk smua jenis tanaman pangan (Padi, Palawija, dll), hrti (Sayuran, buah, bunga) dan tahunan (Coklat, Kelapa Sawit, karet, dll) juga untuk ternak/unggas dan ikan/udang. Kandungan unsur hara mikro 1 ton dalam 1 lt POC NASA mempunyai fungsi setara dengan kandungan unsur hara mikro 1 ton pupuk kandang.

Semoga cara diatas dapat bermanfaat

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "TEHNIK BUDIDAYA IKAN PATIN"

Posting Komentar

komentarlah yang beretika...!