Cara Budidaya Ikan Lele Agar Panen Lebih Cepat
Cara Budidaya Ikan Lele Agar Panen Lebih Cepat - indonesia merupakan negara yang luas dan kaya akan keanekaragaman hayati, misalnya ikan lele. Budidaya ikan lele sudah banyak dilakukan oleh masyarakat, terutama dengan semakin maraknya usaha warung pecel lele.
Ikan lele sudah lama menjadi salah satu komoditas perikanan yang sangat populer di kalangan masyarakat sebelum tahun 1990-an, menurut masyarakat, ikan lele merupakan binatang yang menggelikan dengan bentuk seperti sular dan hidup di tempat yang kotor.
Tetapi saat ini pamor ikan lele menjadi naik. Kepopuleran ikan lele tidak hanya di dalam negeri saja. Menurut warta pasar ikan (2006) bahwa di Melbourne, Australia masyarakat indonesia mulai memperkenalkan komoditar tersebut pada masyarakat tersebut.
PT. Natural Nusantara (Nasa) dengan prinsip K-3 (Kuantitas, Kualitas dan kesehatan) membantu peternak lele dengan produk dan teknologi.
Pembenihan Lele
Adalah budidaya lele untuk menghasilkan benih sampai berukuran tertentu dengan cara mengawinkan induk jantan dan betina pada kolam-kolam khusus pemijahan. Pembenihan lele mempunyai prospek yang bagus dengan tingginya konsumsi lele serta banyaknya usaha pembesaran lele.
Sistem Budidaya
Terdapat 3 sistem pembenihan yang dikenal, yaitu :
1. Sistem Massal. Dilakukan dengan menempatkan lele jantan dan betina dalam satu kolam dengan perbandingan tertentu. Pada sistem ini induk jantan secara leluasa mencari pasanganya untuk diajak kawin dalam sarangan pemijahan, sehingga sangat tergantung pada keaktifan induk jantan mencari pasangannya.
2. Sistem Pasangan. Dilakukan dengan menempatkan induk jantan dan betina pada satu kolam khusunya. Keberhasilan ditentukan oleh ketepatan menentukan pasangan yang cocok antara kedua induk.
3. Pembenihan Sistem Suntik. Dilakukan dengan merangsang lele untuk memijah atau terjadi ovulasi dengan suntikan ekstrak kelenjar Hypofise, yang terdapat di sebelah bawah otak besar. Untuk keperluan ini harus ada ikan sebagai donor kelenjar Hyphofise yang juga harus dari jenis lele.
Tahap Proses Budidaya
A. Pembuatan Kolam
Ada dua macam/tipe kolam, yaitu bak dan kubangan (kolam galian). Pemilihan tipe kolam tersebut sebaiknya disesuaikan dengan lahan yang tersedia. Secara teknis baik pada tipe bak maupun tipe galian, pembenihan lele harusnya mempunyai :
Kolam Tandon. Mendapatkan masukan air langsung dari luar/sumber air. berfungsi untuk pengendapan lumpur, perdedian air, dan penumbuhan plankton. Kolam tandon ini merupakan sumber air untuk kolam yang lain.
Kolam Pemeliaharan Induk. Induk jantan dan betina selam masa pematangan telur dipelihara pada kolam tersendiri yang sekaligus sebagai tempat pematangan sel telur dan sel sperma.
Kolam Pemijahan. Tempat perkawinan induk jantan dan betina. Pada kolam ini harus tersedia sarang pemijahan dari ijuk, batu bata, bambu dan lain-lain sebagai tempat hubungan induk jantan dan betina.
Kolam Pendederan. Berfungsi untuk membesarkan anakan yang telah menetas dan telah berumur 3 - 4 hari. Pemindahan dilakukan pada umur tersebut karena anakan mualai memerlukan pakan, yang sebelumnya masih menggunakan cadangan kuning telur induk dalam saluran pencernaannya.
Pemilihan Induk
Induk jantan mempunyai tanda :
- Tulang kepala berbentuk pipih
- Warna lebih gelap
- Gerakannya lebih lincah
- Perut ramping tidak terlihat lebih besar daripada punggung
- Perut ramping tidak terlihat lebih besar daripada punggung
- Alat kelamin berbentuk runcing
Induk Betina Bertanda :
- Tulang kepala berbentuk cembung
- Warna badan lebih cerah
- Gerakan lamban
- Perut mengembang lebih besar daripada punggung alat kelamin berbentuk bulat.
- Pengeringan. Untuk membersihkan kolam dan mematikan berbagai bibit penyakit.
- Pengapuran. Dialkukan dengan kapur dolomit atau zeolit dosis 60 gr/m2 untuk mengembalikan keasaman tanah dan mematikan bibit penyakit yang tidak mati oleh pengeringan.
- Perlakukan TON ( Tambak Organik Nusantara). Untuk menetralkan berbagai racun dan gas berbahaya hasil pembusukan bahan organik sisi budidaya sebelumnya dengan dosis 5 botol TON/ha atau 25 gram (2 sendok makan)/ 100m2. Penamanbahan pupuk kandang juga dapat dilakukan untuk menambah kesuburan lahan.
- Pemasukan Air. Dilakukan secara bertahap, mula-mula setinggi 30 cm dan dibiarkan selama 3 - 4 hari untuk menumbuhkan plankton sebagai pakan alami lele.
Pada tipe kolam berupa bak, persiapan kolam yang dapat dilakukan adalah :
- Pembersihan bak dari kotoran/sisa pembenihan sebelumnya.
- Penjemuran bak agar kering dan bibit penyakit mati. Pemasukan air fapat langsung penuh dan segera diberi perlakuan TON dengan dosis sama.
- Kurangi air di sarang pemijahan sampai tinggi air 10 - 20 cm.
- Siapkan tempat penampungan dengan baskom atau ember yang diisi dengan air di sarang.
- Samakan suhu pada kedua kolam
- Pindahkan benih dari sarang ke wadah penampungan dengan cawan atau piring
- Pindahkan benih dari penampungan ke kolam pendederan dengan hati-hati padamalam hari, karena masih rentan terhadap tingginya suhu air.
- Pakan alami berupa plankton, jentik-jentik, kutu air dan cacing kecil (paling baik dikonsumsi pada umur di bawah 3 - 4 hari.
- Pakan buatan untuk umur diatas 3 - 4 hari. Kandungan nutrisi harus tinggi, terutama kadar proteinnya.
- Untuk menembah nutrisi pakan, setiap pemberian pakan buatan dicampur dengan POC NASA dengan dosis 1 - 2 cc/kg pakan (dicampur air secukupnya), untuk meningkatkan pertumbuhan dan ketahanan tubuh karena mengandung berbagai unsur mineral penting, protein dan vitamin dalam jumlah yang optimal.
- Air harus bersih
- Berwarna hijau cerah
- Kecerahan/transparansi sedang (30 - 40 cm).
Ukuran kualitas air secara kimia :
- Bebas senyawa beracun seperti amoniak
- Mempunyai suhu optimal (22 - 26 C).
Untuk menjaga kualitas air agar selalu dalam keadaan yang optimal, pemberian pupuk TON sangat diperlukan. TON yang mengandung unsur-unsur mineral penting, lemak, protein, karbohidrat dan asam humat mampu menumbuhkan dan menyuburkan pakan alami yang berupa plankton dan jenis cacing-cacingan, menetralkan senyawa beracun dan menciptakan ekosistem kolam yang seimbang. Perlakukan TON dilakukan pada saat oleh lahan dengan cara dilarutkan dan di siramkan pada permukaan tanah kolam serta pada waktu pemasukan air baru atau sekurang-kurangnya setiap 10 hari sekali. Dosis pemakain TON adalah 25 g/100m2.
Sekian Artikel Tentang Cara Budidaya Ikan Lele Agar Panen Lebih Cepat Konsultasi Dan Pemesanan Hub : 082234078899
Induk Betina Bertanda :
- Tulang kepala berbentuk cembung
- Warna badan lebih cerah
- Gerakan lamban
- Perut mengembang lebih besar daripada punggung alat kelamin berbentuk bulat.
Persipan Lahan
Proses pengolahan lahan (pada kolam tanah) meliputi :- Pengeringan. Untuk membersihkan kolam dan mematikan berbagai bibit penyakit.
- Pengapuran. Dialkukan dengan kapur dolomit atau zeolit dosis 60 gr/m2 untuk mengembalikan keasaman tanah dan mematikan bibit penyakit yang tidak mati oleh pengeringan.
- Perlakukan TON ( Tambak Organik Nusantara). Untuk menetralkan berbagai racun dan gas berbahaya hasil pembusukan bahan organik sisi budidaya sebelumnya dengan dosis 5 botol TON/ha atau 25 gram (2 sendok makan)/ 100m2. Penamanbahan pupuk kandang juga dapat dilakukan untuk menambah kesuburan lahan.
- Pemasukan Air. Dilakukan secara bertahap, mula-mula setinggi 30 cm dan dibiarkan selama 3 - 4 hari untuk menumbuhkan plankton sebagai pakan alami lele.
Pada tipe kolam berupa bak, persiapan kolam yang dapat dilakukan adalah :
- Pembersihan bak dari kotoran/sisa pembenihan sebelumnya.
- Penjemuran bak agar kering dan bibit penyakit mati. Pemasukan air fapat langsung penuh dan segera diberi perlakuan TON dengan dosis sama.
Pemijahan
Pemijahan adalah proses pertemuan induk jantan dan betina untuk mengeluarkan sel telur dan sel sperma. Tanda induk jantan siap kawin yaitu alat kelamin berwarna merah. Induk betina tandanya sel telur berwarna kuning (jika belum matang berwarna hijau). Sel telur yang telah dibuahi menempel pada sarang dan dalam waktu 24 jam akan menetas meenjadi anakan lele.Pemindahan
Cara Pemindahan :- Kurangi air di sarang pemijahan sampai tinggi air 10 - 20 cm.
- Siapkan tempat penampungan dengan baskom atau ember yang diisi dengan air di sarang.
- Samakan suhu pada kedua kolam
- Pindahkan benih dari sarang ke wadah penampungan dengan cawan atau piring
- Pindahkan benih dari penampungan ke kolam pendederan dengan hati-hati padamalam hari, karena masih rentan terhadap tingginya suhu air.
Pendederan
Adalah pembesaran hingga berukuran siap jual, yaitu 5 - 7 cm, 7 - 9 cm dan 9 - 12 cm dengan harga berbeda. Kolam pendederan permukaanya diberi pelindung berupa enceng gondok atau penutup dari plastik untuk menghindari naiknya suhu air yang menyebabkan lele mudah stress. Pemberian pakan mulai dilakukan sejak anakan lele dipindahkan ke kolam pendederan ini.Manajemen Pakan
Pakan anakan lele berupa :- Pakan alami berupa plankton, jentik-jentik, kutu air dan cacing kecil (paling baik dikonsumsi pada umur di bawah 3 - 4 hari.
- Pakan buatan untuk umur diatas 3 - 4 hari. Kandungan nutrisi harus tinggi, terutama kadar proteinnya.
- Untuk menembah nutrisi pakan, setiap pemberian pakan buatan dicampur dengan POC NASA dengan dosis 1 - 2 cc/kg pakan (dicampur air secukupnya), untuk meningkatkan pertumbuhan dan ketahanan tubuh karena mengandung berbagai unsur mineral penting, protein dan vitamin dalam jumlah yang optimal.
Manajemen Air
Ukuran kualitas air dapat dinilai secara fisik :- Air harus bersih
- Berwarna hijau cerah
- Kecerahan/transparansi sedang (30 - 40 cm).
Ukuran kualitas air secara kimia :
- Bebas senyawa beracun seperti amoniak
- Mempunyai suhu optimal (22 - 26 C).
Untuk menjaga kualitas air agar selalu dalam keadaan yang optimal, pemberian pupuk TON sangat diperlukan. TON yang mengandung unsur-unsur mineral penting, lemak, protein, karbohidrat dan asam humat mampu menumbuhkan dan menyuburkan pakan alami yang berupa plankton dan jenis cacing-cacingan, menetralkan senyawa beracun dan menciptakan ekosistem kolam yang seimbang. Perlakukan TON dilakukan pada saat oleh lahan dengan cara dilarutkan dan di siramkan pada permukaan tanah kolam serta pada waktu pemasukan air baru atau sekurang-kurangnya setiap 10 hari sekali. Dosis pemakain TON adalah 25 g/100m2.
Manajemen Kesehatan
Pada dasarnya, anakan lele yang dipelihara tidak akan sakit jika mempunyai ketahanan tubuh yang tinggi. Anakan lele menjadi sakit lebih menjadi sakit lebih banyak disebabkan oleh kondisi air yang jelek sangat mendorong tumbuhnya berbagai bibit penyakit baik yang berupa protozoa, jamur, bakteri dan lain-lain. Maka dalam menejemen kesehatan pembenihan lele, yang lebih penting dilakukan adalah penjagaan kondis air dan pemberian nutrisi yang tinggi. Dalam kedua hal itulah, peranan TON dan POC NASA sangat besar. Namun apabila ankan lele terlanjur terserang penyakit-penyakit yang disebabkan oleh infeksi protozoa, bakteri dan jamur dapat diobati dengan formalin, larutkan PK (kalium Permanganat) atau garam dapur. Penggunaan obat tersebut haruslah hati-hati dan dosis yang digunakan juga harus sesuai.Sekian Artikel Tentang Cara Budidaya Ikan Lele Agar Panen Lebih Cepat Konsultasi Dan Pemesanan Hub : 082234078899
0 Response to "Cara Budidaya Ikan Lele Agar Panen Lebih Cepat"
Posting Komentar
komentarlah yang beretika...!