PUSAT PELAYANAN ORDER PRODUK VITAMIN TERNAK VITERNA. HUBUNGI CALL CENTRE STOCKIST PT NATURAL NUSANTARA TLPN WA: 085 222 373 224

Panduan Sederhana Budidaya Ayam Pedaging

BUDIDAYA AYAM PEDAGING - adalah ayam ras yang mampu tumbuh cepat sehingga dapat menghasilkan  daging dalam waktu relatif singkat (5-7 minggu). Broiler mempunyai peranan yang penting bagi sumber daya protein hewani asal ternak. PT. NATURAL NUSANTARA berupaya membantu peningkatkan pruduktivitas, kuantitas, kualitas dan efisiensi usaha peternak ayam broiler secara alami (non kimia).

Budidaya Ayam Pedaging


Pemilihan Bibit

bibit yang baik mempunyai ciri : sehat dan aktif bergerak, tumbuh gemuk (bentuk tubuh bulat), bulu bersih dan kelihatan mengkilat, hidung bersih, mata tajam dan bersih serta lubang kotoran (anus) bersih.

a. Lokasi kandang
Kandang ideal terletak di daerah yang jauh dari pemukiman penduduk, mudah dicapai sarana tranportasi, terdapat sumber air, arahnya membujur dari timur ke barat.
b. Pergantian udara dalam kandang
Ayam bernafas membutuhkan oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Supaya kebutuhan oksigen selalu terpenuhi, ventilasi kandang harus baik.
c. Suhu udara dalam kandang
Suhu ideal kandang harus sesuai umur adalah :

Budidaya Ayam Pedaging

d. Kemudahan mendapatkan sarana produksi 
Lokasi kandang sebaiknya dekat dengan poultry shoap atau toko sarana peternakan.

Cara Pemeliharaan Untuk Budidaya Ayam Pedaging

Tipe kandang ayam broiler ada dua, yaitu bentuk panggung dan tanpa panggung (litter). Tipe panggung lantai kandang lebih bersih karena kotoran lansung jatuh ke tanah, tidak memerlukan alas kandang sehingga pengolahaan lebih efisien, Tetapi biaya pembuatan kandang lebih besar. Tipe litter lebih banyak dipakai peternak, karena lebih mudah dibuat dan lebih murah. Pada awal pemeliharaaan, kandang ditutupi plastik untuk menjaga kehangatan, sehingga energi yang diperoleh dari pakan seluruhnya untuk pertumbuhan, bukan untuk produksi panas tubuh. Kepadatan kandang yang ideal untuk daerah tropis seperti indonesia adalah 8-10 ekor/m2. Lebih dari angka tersebut, suhu kandang cepat meningkat terutama siang hari pada umur dewasa yang menyebabkan konsumsi pakan menurun, ayam cenderung banyak minum, stress, pertumbuhan terhambat dan mudah terserang penyakit.

Pakan

Pakan merupakan 70% biaya pemeliharaan. Pakan yang diberikan harus memberikan zat pakn (nutrisi) yang dibutuhkan ayam, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral, sehingga pertambahan berat badan perhari (Average Daily Gain/ADG) tinggi. pemberian pakan dengan sistem ad libitum (selalu tersedia/tidak dibatasi).
-Apabila menggunakan pakan dari pabrik, maka jenis pakan disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan ayam, yang dibedakan menjadi 2 (dua) tahap. tahap pertama disebut tahap  pembesaran (umur 1 sampai 20 hari), yang harus mengandung kadar protein minimal 23%. Tahap kedua disebut penggemukan (umur diatas 20 hari), yang memakai pakan berkadar protein 20%. Jenis pakan biasanya tertulis pada kemasanya. Penambahan POC NASA lewat air minum dengan dosis 1-2 cc/liter air minum memberikan berbagai nutrisi pakan dalam jumlah cukup untuk membantu petumbuhaan dan penggemukan ayam broiler. 
-Dapat juga digunakan VITERNA plus sebagai suplemen khusus ternak dengan dosis 1cc/liter air minum /hari, yang mempunyai kandungan nutrisi lebih banyak dan lengkap.
-Efisiensi pakan dinyatakan dalam perhitungan FCR (Feed Convertion Ratio). cara menghitungnya adalah jumlah pakan selama pemeliharaan dibagi total bobot ayam  yang dipanen.

Contoh Perhitungan

Diketahui ayam yang dipanen 1000 ekor, berat rata-rata 2 kg, berat pakan selama pemeliharan 
3125 kg, maka FCR-nya adalah :
berat total hasil panen =
1000 x 2 = 200 kg
FCR = 3125 : 2000 = 1,6
semakin rendah angka FCR, semakin baik kualitas pakan, karena lebih efisien (dengan pakan sedikit menghasilkan bobot badan yang tinggi). Penggunaan POC NASA atau VITERNA Plus dapat menurukan angka FCR tersebut.

Vaksinasi

Vaksinasi adalah pemasukan bibit penyakit yang dilemahkan ke tubuh ayam untuk menimbulkan kekebalan alami, vaksinasi penting yaitu vaksinasi ND/tetelo. Dilaksanakan pada umur 4 hari dengan metode tetes mata, dengan vaksin ND strain B1 dan pada umur 21 hari dengan vaksin ND lassotta melalui suntikan atau air minum.

 Tehnik Pemeliharaan 

-Minggu Pertama (hari ke-1-7). kutuk/DOC dipindahkan ke indukan atau penetasan, segera diberi air minum hangat yang ditambah POC NASA dengan dosis + 1-2 cc/liter air minum atau VITERNA Plus dengan dosis + 1 cc/liter air minum/hari dan gula untuk mengganti energi yang hilang selama transportasi.Pakan dapat diberikan dengan kebutuhaan per ekor 13gr atau 1,3 kg untuk 100 ekor ayam.Jumlah tersebut adalah kebutuhan minimal, pada prakteknya pemberian tidak dibatasi, pakan yang diberikan pada wal pemeliharaan berbentuk butiran-butiran kecil (crumbles).
-mulai hari ke-2 hingga ayam dipanen air minum sudah berupa air dingin dengan penambahan POC NASA dengan dosis 1-2 cc/liter air minum atau VITERNA Plus dengan dossis 1 cc/liter air minum/hari (diberikan saat pemberian air minum yang pertama). Vaksinasi yang pertama dilaksanakan pada hari ke-4
-Minggu Kedua (hari ke 8-14).
pemeliharaan minggu kedua masih memerlukan pengawasan seperti minggu pertama. Meskipun lebih ringan. pemabasan sudah bisa dikurangi suhunya. Kebutuhan pakan untuk minggu kedua  adalah 33 gr per ekor  atau 3,3 kg untuk 100 ekor ayam.
-Minggu Ketiga (hari ke 15-21).
pemanasan sudah dapat dimatikan terutama pada siang hari yang terik. Kebutuhan pakan adalah 48 gr per ekor atau 4,8 kg untuk 100 ekor. Pada akhir minggu (umur 21 hari) dilakukan vaksinasi. Yang kedua menggunakan vaksin ND strain lasotta melalui suntikan atau air minum jika menggukan air minum sebaiknya ayam tidak diberi air minum untuk beberapa saat lebih dahulu agar ayam benar -benar merasa haus sehingga akan meminum air mengandung vaksin sebanyak-banyaknya. perlakukan vaksin tersebut juga tetap ditambah POC NASA atau VITERNA Plus dengan dosis tetap.
-Minggu Keempat (hari ke 22-28).
pemanasaan sudah tidaK diperlukan lagi pada siang hari karena bulum ayam sudah lebat. Pada umur 28 hari dilakukan sampling berat badan untuk mengontrol tingkat pertumbuhan ayam.
pertumbuhan yang normal
mempunyai bertat badan minimal 1,25 kg. Kebutuhan pakan adalah 65 gr per ekor atau 6,5 kg untuk 100 ekor ayam. kontrol terhadap ayam juga harus ditingkatkan karena pada umur ini ayam mulaim rentan terhadap penyakit.
-Minggu Kelima (hari ke 29-35).
pada minggu ini, yang perlu diperhatikan adalah tatalaksana lantai kandang, karena jumlah kotoran yang dikeluarkan sudah tinggi, perlu dilakukan pengadukan dan penambahan alas lantai untuk menjaga lantai tetap kering. Kebutuhan pakan adala 88 gr per ekor atau 8,8 kg untuk 100 ekor ayam. Pada umur 35 hari juga dilakukan sampling penimbangan ayam. Bobot badan dengann pertumbuhan baik mencapai 1,8 - 2 kg. dengan bobot tersebut, ayam sudah dapat dipanen.
-Minggu Keenam (hari ke-36-42).
jika ingin diperpanjang untuk mendapatkan bobot yang lebih tinggi, maka kontrol terhadap ayam dan lantai kandang tetap harus dilakukan. pada umur ini dengan pertumbuhan yang baik, ayam sudah mencapai bobot 2,25 kg.

Penyakit

Penyakit yang sering menyerang ayam broiler yaitu :
-Tetelo (newcastle disease/ND)
disebabkan virus paramyxo yang bersifat mengumpulkan sel darah. gejalanya ayam sering megap-megap, nafsu makan turun, diare dan senang berkumpul pada tempat yang hangat. Setelah 1-2 hari mucul gejala syaraf,yaitu kaki lumpuh, leher berpuntir dan ayam berputar-putar yang akhirnya mati. Ayam  yang terserang secepatnya dipisah, karena mudah menularkan kepada ayam lain melalui kotoran dan pernafasaan. belum ada obat yang dapat menyembuhkan maka untuk mengurangi kematian ayam, ayam yang masih sehat divaksin ulang dan dijaga agar lantai kandang tetap kering 
-Gumboro (infection bursal disease/IBD)
merupakan penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh disebabkan virus golongan reovirus. Gejala diawali dengan hilangnya nafsu makan , ayam suka bergerak tidak teratur, peradangan sekitar dubur, diare dan tubuh bergetar -getar, sering menyerang pada umur 36 minggu. Penularaan secara langsung melalui kotoran dan tidak langsung melalui pakan, yang dapat dilakukan adalah pencegahan dengan vaksin gumboro.
-Penyakit ngorok (chronic respiratory disease)
meruapakan infeksi saluaran pernafasan yang disebabkan oleh bakteri mycoplasma gallisecpticum gejala yang nampak adalah ayam sering bersin dan ingusan keluar lewat hidung dan ngorok saat bernafas, pada ayam muda menyebabkan tubuh lemah, sayap terkulai, mengantuk dan diare dengan kotoran berwarna hijau, kuning keputih-putihan. pengobatan dapat dilakukan dengan obat-obatan yang sesuai.
-Berak kapur (pullorum).
disebut penyakit berak kapur karena gejala yang mudah terlihat adalah ayam diare mengeluarkan kotoran berwarna putih dan setelah kering menjadi seperti serbuk kapur.
Disebabkan oleh bakteri salmonella pullorum.
Kematian dapat terjadi pada hari ke-4 setelah infeksi, penularan melaklui kotoran. Pengobatan belum dapat memberikan hasil yang memuaskan, yang sebaiknya dilakukan adalah pencegahan dengan perbaikan sanitasi kandang,
infeksi bibit penyakit mudah menimbulkan penyakit, jika ayam dalam keadaan lemah atau stress adalah suhu yang terlalu panas,terlalu dingin atau berubah-ubah secara drastis. Penyakit, terutama yang disebabkan oleh virus sukar untuk disembuhkan, untuk itu harus dilakukan sanitas secara rutin dan ventilasi kandang yang baik. Pemberian POC NASA yang mengandung berbagai mineral penting untuk pertumbuhan ternak, seperti N, P, K, Ca, Mg, Fe dan lain-lain serta dilengkapi protein dan lemak nabati, mampu meningkatkan pertumbuhan ayam, ketahanan tubuh ayam, mengurangi kadar kolesterol daging dan mengurangi bau kotoran. untuk hasil lebih optimal, pemberian POC NASA dapat dicampur dengan hormonik dosis 1 botol POC NASA dicampur dengan 1-2 tutup botol hormonik, atau 1 botol POC NASA dicampur dengan 2-4 kapsul asam amino. dapat juga menggunakan VITERNA Plus yang merupakan suplemen khusus ternak dengan kandungan :

1. Mineral-mineral yang penting untuk pertumbuhan tulang, organ luar dan dalam, pembentukan darah dan lain-lain.
2. Asam-asam amino utama seperti arginin, histidin, isoleucine, lycine, methionine, phenylalanine, threonine, thryptophan, dan valine sebagai penyusun protein untuk pembentukan sel, jaringan, dan organ tubuh.
3. Vitamin-vitamin lengkap, yaitu A, D, E, K, C dan B Komplek untuk kesehatan dan ketahanan tubuh.

4.6 sanitasi/cuci hama kandang

Sanitas kandang harus dilakukan setelah panen. Dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu pencucian kandang denga air hingga bersih dari kotoran limbah budidaya sebelumnya tahap.Tahap kedua yaitu pengapuran di dinding dan lantai kandang, untuk sanitasi yang sempurna selanjutnya dilakukan penyemprotan dengan formalin, untuk membunuh bibit penyakit. Setelah itu dibiarkan minimal selama 10 hari sebelu budidaya lagai untuk memutus siklus mhidup virus dan bakteri, yang tidak mati oleh perlakuan sebelumnya. Sekian artikel tentang Budidaya Ayam Pedaging semoga bermanfaat.



Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Panduan Sederhana Budidaya Ayam Pedaging"

Posting Komentar

komentarlah yang beretika...!