NUTRISI TERNAK
FAHMI SYAEFULLAH. 085 222 373 224 / 58C3BBD3
Pembangunan bidang peternakan dilaksanakan dengan 3 (tiga) pendekatan, yaitu pendekatan teknis, pendekatan terpadu dan pendekatan agribisnis. Dengan semakin tingginya permintaan terhadap produk peternakan dan mengantisipasi masuknya produk peternakan dari luar negri di era pasar global, maka di masa depan pembanginan bidang peternakan di arahkan pada pendekatan agribisnis, yaitu penanganan secara utuh aspek-aspek pengadaan dan penyaluran sarana produksi, budidaya, pengolahan dan pemasaran yang diwujudkan dengan konsep Industri Peternakan Rakyat (INAYAT). Sistem agribisnis memerlukan berbagai syarat, yaitu penggunaan teknologi tinggi, manajemen yang baik, sistem pemasaran yang baik, penyediaan sarana produksi dengan kualitas, kuantitas dan kontinuitas yang tinggi serta di dukung dengan penelitian dan pengembangan yang berkelanjutan.
VITERNA Plus |
Oleh karena itu PT NATURAL NUSANTARA memberikan alternatif solusi dengan teknologi di bidang NUTRISI TERNAK, yaitu dengan menghadirkan produk bernama VITERNA yang bertujuan agar usaha peternakan dapat lebih efektif ( mampu menaikan produksi secara kuantitas dan kualitas), efisien (mampu memberikan kenaikan keuntungan ekonomi) dengan teknologi aplikatif (mudah diterapkan/digunakan dan dimengerti oleh peternak).
VITERNA merupakan Suplemen Nutrisi murni yang siap di cerna, serta mampu meningkatkan efektivitas dan efisiensi pencernaan ternak. Selain itu, dengan basis teknologi asam amino tersebut, VITERNA mampu memacu sistesis/pembentukan protein tubuh.
Peran VITERNA adalah sebagai berikut :
1 . Dengan pola tradisional sangat sulit untuk mendapatkan produktivitas yang tinggi karena ternak tidak cukup mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan untuk melakukan proses produksi secara optimal. Penggunaan teknologi di bidang pakan selama ini kurang aplikatif,karena terlalu rumit dan mahal, sehingga peternak kurang tertarik untuk mengaplikasikan dalam budidaya ternaknya. Pada penggemukan sapi, kambing dan domba system tradisional,rendahnya produktivitas tersebut di tunjukan dengan rendahnya ADG =( Aparage Daily Gain) di bawah potensi yang dimiliki oleh suatu jenis ternak. Hal itu disebabkan nutrisi yang masuk tidak memenuhi standar kebutuhan untuk penggemukan yang optimal, terutama kadar protein sebesar 12%. Pakan yang berikan berupa jerami padi dengan kadar protein 4,3%, jerami jagung 8,1% dan rumput rumputan tanpa dilengkapi konsentrat (yang mempunyai kadar protein tinggi).
Dengan penambahan VITERNA, akan mempertinggi dan melengkapi nutrisi pakan, karena VITERNA mengandung nutrisi siap pakai/nutrisi instan, berupa karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral dalam jumlah yang cukup dan seimbang. Protein yang kurang pada pakan hijauan akan ditambah dengan protein yang ada dalam VITERNA sehingga walaupun hanya pemeliharaan system tradisional produktivitas akan meningkat. VITERNA sangat mudah di aplikasikan sehingga para peternak tradisionalpun akan bisa menggunakan dalam budidaya ternaknya. Dengan demikian, VITERNA merupakan salah satu solusi untuk mengatasi rendahnya produktivitas akibat pola tradisional yang mayoritas masih dijalankan oleh para peternak kita, selain itu juga harus diikuti dengan peningkatan pola budidaya.
2 . Pada peternakan pola intensif, yang mengalami inefisiensi karena tingginya harga pakan maka peranan VITERNA sangat penting. Sebagai bahan dengan kandungan nutrisi murni yang lengkap, VITERNA mampu meningkatkan pertumbuhan dan pertambahan berat badan perhari sehingga ternak tumbuh lebih cepat dan dapat mencapai bobot panen dalam waktu yang lebih cepat dari biasanya atau pada umur panen yang sama tapi bobot yang lebih tinggi. Hal itu di sebabkan VITERNA menambah dan melengkapi kandungan nutrisi pakan berupa karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral. Pertumbuhan ternak lebih ditentukan oleh kadar protein dalam pakan baik jumlah maupun kelengkapan asam aminonya.
Kadar protein yang tinggi dan jenis asam amino yang lengkap dalam VITERNA memungkinkan ternak tumbuh lebih cepat. Secara teknis, pakan yang dikonsumsi lebih rendah, sehingga angka FCR (Feed Conversion Ratio) menjadi kecil dan terjadi peningkatan efisiensi pakan dan penurunan biaya produksi perkilogram bobot hidup. Budidaya penggemukan baik sapi maupun ayam, biaya pakan dianggap sebagai besaran tetap karena harganya cenderung stabil (tanpa perubahan kurs mata uang) yang proporsinya 70%-80%. Jika mampu menurunkan biaya pakan dengan peningkatan efektivitas dan efisiensi konsumsi pakan, maka pengaruhnya sangat besar terhadap total biaya produksi. Hal itu akan meningkatkan ketahanan usaha terhadap gejolak harga jual produk yang sering terjadi.
0 Response to "NUTRISI TERNAK"
Posting Komentar
komentarlah yang beretika...!