CARA PENGGEMUKAN SAPI SECARA CEPAT

CARA PENGGEMUKAN SAPI SECARA CEPAT

Ada beberapa sistem penggemukan yang digunakan untuk sapi. Pada prinsipnya, perbedaan sistem penggemukan sapi terletak pada tehnik pemberian pakan atau ransum, luas lahan yang tersedia, umur dan kondisi sapi yang akan digemukan, serta lahan penggemukan. Diluar negri, penggemukan sapi dikenal dengan sistem pasture fattening, dry lot fattening, dan kombinasi keduanya, sedangkan di indonesia dikenal dengan sistem kereman.

JENIS JENIS SISTEM PENGGEMUKAN SAPI

A. PENGGEMUKAN SAPI PASTURE FATTENING

Penggemukan sapi sistem pasture fattening merupakan suatu sistem penggemukan sapi yang dilakukan dengan cara menggembalakan sapi di padang penggembalaan. Dengan demikian, tehnik pemberian pakan dalam sistem ini adalah penggembalaan. Tidak ada penambahan pakan berupa konsentrat dan biji-bijian sehinggan pakan yang tersedia hanyalah dari hijauan yang terdapat di padang penggembalaan. Apabila sistem penggemukan sapi pasture fattening akan diaplikasikan di indonesia maka jenis leguminosa yang disarankan untuk di tanam di padang penggembalaan adalah : arachis, centrosema, lamtoro, siratro, dan desmodium trifolium. Bibit tersebut biasanya dapat diperoleh di balai penelitian ternak serta balai pengkajian teknologi pertanian.

B. PENGGEMUKAN SAPI DRY LOT FATTENING

Dry lot fattening merupakan sistem penggemukan sapi dengan pemberian ransum atau pakan yang mengutamakan biji-bijian seperti jagung, sorgum, atau kacang-kacangan. Namun belakangan ini, penggemukan sapi dengan sistem dry lot fattening bukan hanya memberikan satu jenis biji-bijian saja, tetapi sudah merupakan suatu bentuk yang diformulasi dari berbagai jenis bahan pakan konsentrat. Oleh karena itu, pemberian hijauan pada sistem penggemukan ini, sangat dibatasi oleh batas-batas tertentu yang tidak akan mengganggu proses pencernaan. Untuk itulah, dibuat batasan minimal pemberian hijauan dalam komponen pakan atau ransum ternak ruminansia. Untuk penggemukan sapi dengan sistem ini, kebutuhan minimal hijauan berkisar antara 0,5 - 0,8% bahan kering dari bobot badan sapi yang digemukan. Apabila penggemukan sapi ini dilakukan dalam waktu yang cepat, maka diperlikan pemberian konsentrat yang banyak dalam komponen ransumnya dan perlu tambahan suplemen atau asupan vitamin agar supaya ransum yang dikonsumsi efektif menjadikan peningkatan pertumbuhan, peningkatan ADG pada sapi. Namun perlu diketahui, bahwa pemberian konsentrat yang lebih dari 60% dalam komponen ransumnya sudah tidak efektif lagi, Oleh karena itu, walaupun penggemukan sapi dengan sistem ini memerlukan konsentrat yang relatif lebih banyak, tetapi pemberian konsentrat itu tidak boleh lebih dari 60% dalam komponen ransumnya.

C. PENGGEMUKAN SAPI KOMBINASI PASTURE DAN DRY LOT FATTENING

Cara Penggemukan Sapi dengan sistem kombinasi pasture dan dry lot banyak dilakukan didaerah-daerah subtropis dengan pertimbangan ketersediaan pakan. Didaerah subtropis pada musim banyak produksi hijauan , penggemukan dilakukan dengan sistem pasture, pada musim tertentu atau musim kemarau, penggemukan diteruskan dengan sistem dry lot.

D. PENGGEMUKAN SAPI SISTEM KEREMAN

Cara Penggemukan Sapi dengan sistem kereman dilakukan dengan cara menempatkan sapi dalam kandang secara terus menerus selama proses penggemukan. sistem ini tidak begitu berbeda dengan sistem dry lot fattening.

VITERNA UNTUK PERCEPAT PENGGEMUKAN SAPI

1.1. Mekanisme fungsi VITERNA untuk menurunkan angka FCR.
Pertambahan bobot badan perhari (ADG) merupakan hasil dari pertambahan ukuran komponen tubuh, seperti otot (daging), tulang, jaringan, organ dalam dan lain lain. Komponen tubuh tersebut bertambah besar karena penyusunan sel-sel baru, sedangkan sel terbesar adalah asam amino atau protein. VITERNA mampu memacu pembentukan asam amino atau protein tubuh ternak lebih cepat sebagai komponen sel tubuh, selain otomatis menambah kandungan protein pakan karena VITERNA banyak mengandung asam amino atau protein dalam bentuk siap pakai. Dengan demikian, setiap protein pakan,ditambah dengan protein dalam viterna yang masuk dapat di konversikan menjadi protein tubuh. sehingga terjadi keseimbangan antara pakan dengan pertambahan berat badan perhari (ADG).

1.2. Mekanisme VITERNA untuk mendukung kesehatan ternak.
Kesehatan ternak berhubungan erat dengan daya tahannya. Sehingga walaupun ternak terinfeksi bibit penyakit, jika daya tahan tubuhnya tinggi, maka akan mencegah terjangkit suatu penyakit. Dalam kaitan itu, daya tahan tubuh ditentukan oleh kecukupan nutrisi yang dikonsumsi terutama karbohidrat dan vitamin. Karbohidrat sebagai sumber energi memberikan tenaga untuk berlangsungnya aktivitas dan proses metabolisme zat-zat nutrisi. Sedangkan vitamin sebagai penjaga fungsi organ tubuh yang normal. Dengan penambahan viterna plus yang mengandung karbohidrat dan vitamin, daya tahan tubuh ternak akan meningkat, sehingga lebh tahan terhadap pengaruh faktor dari luar/eksternal.

Tweet

FAHMI SYAEFULLAH

DISTRIBUTOR PT Natural Nusantara NASA. Alamat: Mlambong 03/04 Sruni Musuk Boyolali.57361.Call Wa Telegram : 085 222 373 224

Subscribe to receive free email updates: