PUSAT PELAYANAN ORDER PRODUK VITAMIN TERNAK VITERNA. HUBUNGI CALL CENTRE STOCKIST PT NATURAL NUSANTARA TLPN WA: 085 222 373 224

CARA BUDIDAYA BELUT

CARA BUDIDAYA BELUT

Anda tentunya sudah kenal dengan binatang mirip ular ini, meski terlihat menggelikan, belut merupakan hewan yang cukup banyak menyimpan protein. Sehingga baik untuk Anda konsumsi bersama keluarga dirumah.


Cara budidaya belut Anda harus memperhatikan jenis. Ada tiga jenis belu yang bisa dibudidayakan yaitu :

  1. Belut sawah
  2. Belut rawa
  3. Belut kali
Ketiga jenis belut diatas teridentifikasi memiliki kandungan protein yang cukup tinggi, namun sayangnya populasi jenis belut ini semakin lama semakin menurun seiring dengan menyempitnya lahan pertanian serta penggunaan obat-obat pertanian yang berlebihan.

Untuk memenuhi kebutuhan pasar yang semakin meningkat, banyak kalangan pengusaha belut yang mulai membudidayakan belut. Dengan berbagai macam cara, seperti cara budidaya belut media tanah, cara budidaya belut media kolam terpal, cara budidaya belut media kolam semen, dan lainnya.

Perlu Anda ketahui, selama ini banyak peternak sukses menjalankan usaha budidaya belut, padahal cara budidaya belut yang dijalankan masih konvensional. Harga jual belut yang terus naik membuat peternak belut tetap saja untung meski cara budidaya belut yang dilakukan konvensional. Apalagi jika Anda menggunakan cara budidaya belut ini, mungkin Anda akan lebih mudah berhasil.

Langkah-langkah budidaya belut

1. Syarat Lokasi
  • Secara geografis, tidak ada persoalan baik dataran rendah maupun dataran tinggi, belut bisa dikembangbiakkan.
  • Temperatur udara yang paling cocok untuk budidaya belut berkisar 25-31 derajat C.
  • Kondisi air kolam harus selalu bersih, tidak terkontaminasi limbah, sampah beracun dan obat-obat kimia berbahaya.
  • Pilih tempat yang terlindung dari penyinaran matahari secara penuh, penyinaran matahari secukupnya saja.
  • Buat kolam didekat rumah, baik disamping ataupun belakang agar lebih mudah dalam pengawasan dari ganguan binatang.
2. Persiapan Tempat dan Alat
  • Langkah pertama buat kolam budidaya berbentuk bulat maupun persegi sesuai selera dengan bahan tanah, semen atau tong.
  • Ukuran kolam harus disesuaikan dengan kapasitas dan ukuran belut. Estimasi ukuran kolam untuk bibit belut 250 ekor/meter (belut ukuran 1-3 cm), ukuran kolam belut remaja (4-7 cm) kapasitas tampung 250 ekor/meter, kolam belut dewasa daya tampung 100 ekor/meter untuk ukuran belut 15-20 cm dan kapasitas kolam 50 ekor/meter untuk belut 30-50 cm.
  • Siapkan media dasar pada kolam, berupa sekam padi, pupuk kandang, serta bahan organik lainnya.
  • Komposisi media dasar (1:1:1), sekam padu untuk dasar, tumpuk dengan pupuk kandang dan diatasnya ditimbun jerami padi. 
  • Aliri air secara bertahap, ketinggian kolam 100cm, maka komposisi bahan organik yaitu 30cm rendam air hingga ketinggian 50cm.
  • Diamkan kolam hingga 2-3 minggu sampai membentuk lumpur, dengan catatan jerami, pupuk dan skam padi sudah terurai menjadi lumpur tidak berbau menyengat.
  • Setelah kolam siap bibit/benih belut bisa dimasukkan kedalam kolam dengan komposisi jumlah seperti diatas.
  • Perlengkapan alat yang diperlukan seperti selang air atau pipa air untuk mengairi kolam, ember platik, jaring untuk menangkap belut, dan peralatan lainnya seperti sekop atau serok.
3. Persiapan Bibit Belut
  • Gunakan bibit ukuran 1-3cm dan 5-8cm. (berusia 3-4 minggu).
  • Pilih bibit belut yang memiliki ciri fisik sehat, bergerak lincah dan perhatikan pada kulit luar, jangan memilih bibit berkulit kusam.
  • Upayakan Anda memilih bibit yang memiliki napsu makan yang banyak dan tidak terserang penyakit.
  • Hindari pilih bibit belut yang lemas atau terlihat lesu secara fisik terlihat tidak segar gerakannya lambat.
  • Lakukan pemilihan bibit secara jelas, jangan ada luka atau lecet pada sirip maupun belut, biasanya bibit yang seperti ini sudah terserang penyakit.
  • Cara budidaya belut agar lebih aman yaitu sebaiknya bibit diperoleh dari tempat penangkaran belut, seperti dinas pembibitan.
4. Pemeliharaan

Dalam pemeliharaan bibit sampai dewasa dibutuhkan waktu 2-4 bulan tergantung permintaan konsumsi, apakah ukuran sedang atau belut ukuran besar.

Tahapan pemeliharaan dilakukan setelah Anda memperoleh bibit belut, dan selanjutnya bibit dimasukkan kedalam kolam pembesaran, berikut tahapan cara budidaya belut dalam proses pemeliharaan yaitu :
  • Berikan pakan cukup 1 kali sehari saja.
  • Waktu pemberian pakan adalah pada sore/malam hari karena belut adalah binatang yang suka beraktifias pada malam hari di banding siang hari.
  • Komposisi pakan yaitu 1:1 berupa pelet : tambahan pakan untuk belut setiap harinya.
  • Agar hasil lebih maksimal, diperlukan tambahan pakan yang berasal dari asupan hewani yang alami, seperti cacing, ulat, kecoa, bekicot, atau keong sutra.
  • Cara penyajian pakan tambahan berupa bekicot atau keong sebaiknya sebaiknya dipisahkan dari cangkang terlebih dahulu. setelah itu dipotong-potong menjadi bagian kecil, kemudian dicuci dengan bersih, setelah itu bisa diberikan langsung kepada belut atau dikeringkan terlebih dahulu.
  • Untuk menjaga kesehatan belut, Anda bisa berikan tambahan obat atau vaksinasi agar belut tidak mudah terserang penyakit, yang dilakukan 2 bulan sekali.
Penyakit yang sering menyerang belut :

Belut biasanya jarang terkena penyakit jika kondisi air tetap terjaga kebersihannya. Meskipun demikian bukan berarti belut tidak bisa terserang penyakit. Cara budidaya belut yang penting pula untuk Anda ketahui, yaitu bagaimana mengatasi penyakit. Ada dua jenis bakteri yang sering menyerang belut yaitu :
  1. Pseuudomonas
  2. Aeromonas
Kedua bakteri tersebut dapat menyerang kolam belut dengan cepat. Belut yang terinfeksi bakteri ini ditandai dengan bercak-bercak merah pada bawah ingsang, mulut dan kemudian menjalar keseluruh tubuh, yang akhirnya belut mulai terlentang (perut diatas) dan kemudian mati.

Demikian penjelasan saya tentang cara budidaya belut semoga cara diatas dapat bermanfaat.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "CARA BUDIDAYA BELUT"

Posting Komentar

komentarlah yang beretika...!