PUSAT PELAYANAN ORDER PRODUK VITAMIN TERNAK VITERNA. HUBUNGI CALL CENTRE STOCKIST PT NATURAL NUSANTARA TLPN WA: 085 222 373 224

ANALISA USAHA BUDIDAYA PENGGEMUKAN SAPI

USAHA BUDIDAYA PENGGEMUKAN SAPI
FAHMI SYAEFULLOH
CALL WA 085222373224

Usaha penggemukan sapi akhir-akhir ini semakin berkembang. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya masyarakat yang mengusahakan Penggemukan Sapi Cepat. Pada mulanya Usaha Penggemukan Sapi hanya dilakukan oleh peternak di beberapa daerah tertentu saja, misalnya di daerah jawa seperti Bondowoso, Magetan, Wonogiri, dan Jember. Dewasa ini Usaha Penggemukan Sapi sudah menyebar ke beberapa daerah di luar jawa seperti Lampung, Sulawesi Selatan, dan Aceh.

Penggemukan Sapi dapat dilakukan secara perseorangan maupun secara perusahaan dalam usaha skala besar. Namun ada pula yang mengusahakan Penggemukan Sapi secara kelompok.


Perkembangan Usaha Penggemukan Sapi di dorong oleh permintaan daging yang terus menerus meningkat dari tahun ketahunnya dan timbulah keinginan sebagian besar Peternak Sapi untuk menjual sapi sapinya dengan harga yang pantas.

Menurut statistik peternakan, permintaan daging selama priode 2000-2006 meningkat terus. Peningkatan tersebut rata rata 7,24%per tahun, sedangkan kemampuan produksi daging dalam negri untuk memenuhi permintaan daging itu rata-rata 91,96%/tahun. Kekurangan produksi daging dalam negri untuk memenuhi permintaan daging, dilakukan dengan jalan mengimpor dalam bentuk ternak hidup dan karkas terutama dari australia dan selandia baru. Masih adanya daging impor ini menunjukan betapa masih diperlukannya upaya untuk Meningkatkan Produksi Daging Sapi dalam negri.





Kontribusi daging sapi terhadap produksi daging dalam negri adalah terbesar kedua setelah daging Ayam Pedaging. Kontribusi daging sapi terhadap produksi daging dalam negri diluar Ayam Pedaging dalam priode 2000-2006 saja mencapai rata rata 41,06% pertahun, besarnya kontribusi tersebut menunjukan peluang yang besar bagi peningkatan daging sapi dalam rangka swasembada daging.

Sapi yang dijual para peternak pada umumnya berupa sapi sapi yang sudah relatif tua dan sudah tidak efektif lagi bila digunakan sebagai tenaga kerja. Sapi sapi demikian sudah barang tentu kondisinya relatif tidak dapat diharapkan untuk menghasilkan daging yang berkualitas. Para peternak sapi umumnya menjual sapinya kepada pedagang dengan harga yang didasarkan kepada kondisi ternak sapi tersebut, oleh karena selama ini para peternak merasa harga yang mereka terima masih terlalu murah, timbulah hasrat mereka untuk mengupayakan harga penjualan yang lebih mahal dengan cara menggemukannya terlebih dahulu selama beberapa bulan sebelum dijual kepasaran. Penggemukan ini ternyata mendatangkan nilai tambah bagi para peternak karena harga penjualan sapi yang lebih mahal.

Usaha Budidaya Penggemukan Sapi mendatangkan keuntungan ganda berupa keuntungan dari pertambahan bobot badan dan kotoran sapi berupa pupuk kandang. Jumlah keuntungan yang akan diperoleh dari sapi yang digemukan tergantung pada pertambahan bobot badan yang dicapai dalam proses penggemukan, lama penggemukan dan harga daging.

Penelitian yang dilakukan Balai Penelitian Ternak di daerah Wonosobo terhadap sapi peranakan Jenis Ongole dengan pertambahan bobot badan rata rata 0,52kg perhari didapatkan keuntungan rata rata 65000-85000per ekor perhari selama 6 bulan masa penggemukan. lain lagi pada pejantan sapi perah, dari sapi jenis ini di dapatkan keuntungan rata rata 40000-50000 perekor perhari selama 6 bulan penggemukan.

Dalam usaha budidaya penggemukan sapi selain dapat meningkatkan harga penjualan sapi, juga mendapatkan pupuk kandang. Pada waktu penggemukan, kotoran sapi berupa pupuk kandang akan relatif banyak dihasilkan oleh setiap ekor sapi tergantung pada jumlah pakan atau ransum yang dikonsumsi.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "ANALISA USAHA BUDIDAYA PENGGEMUKAN SAPI"

Posting Komentar

komentarlah yang beretika...!